Selamat Datang Di SDN 4 Kujangsari Blog's

Senin, 30 Januari 2012

SIKAP GURU TERHADAP PEMBELAJARAN DENGAN MULTIMEDIA

Media bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti “diantara”, yaitu suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu yang bisa membawa informasi dari sumber ke penerima. Menurut Martin dan Brigg media pembelajaran mencakup semua sumber yang diperlukan dalam komunikasi guru dan siswa, dapat berupa TV, komputer, LCD proyektor dan lain-lain yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pembelajaran sehingga mampu merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa.
Media pembelajaran memiliki posisi yang sangat penting dalam proses pembelajaran di kelas. Setiap orang sependapat bahwa dasar semua proses pembelajaran adalah pengalaman/experience, dan proses belajar yang paling efektif dan permanen diperoleh dari pengalaman yang bersifat konkret dan langsung. Dan pengalaman semacam itu tidak selalu dapat diperoleh oleh siswa. Maka guru kemudian memilih dan merancang sistem pembelajaran pengganti pengalaman tersebut dengan simbolisasi baik dalam bentuk kata-kata maupun tulisan. Hanya saja bentuk-bentuk simbol tersebut belum dapat memberikan pengalaman yang realistik dan hidup. Oleh karena itu guru sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran.
Beberapa manfaat media pembelajaran adalah:

Minggu, 29 Januari 2012

Hilangkan Gengsi Meminta Maaf Kepada Anak

Menjadi Orangtua bukan berarti selalu benar, Tak jarang Orang tua melakukan kesalahan kepada anak, sehingga membuat hubungan terganggu terhadap anak, Masih banyak Orangtua yang merasa benar dengan sendirinya, padahal belum tentu benar menurut anak, dan sering kita tidak menyadari pentingnya Minta maaf terhadap anak2 kita, berikut tips jitu bagaimana minta maaf terhadap anak kita tanpa mengurangi wibawa sebagai Orangtua  *sesuai pengalaman pribadi :)*:
Mengaku bersalah
  • Sadari bahwa anda telah membuat kesalahan, dan akui itu padanya. Inilah salah satu faktor penting dalam meminta maaf. Tak jarang ini sulit dilakukan, karena orangtua merasa gengsi. Lupakan gengsi, kalau memang tak ingin masalah terus berlarut.
Tulus

  • Ketika meminta maaf, anda harus tulus. Anak akan gampang mengetahui ketika anda membohonginya tentang hal ini. berilah Maaf yang serius." Ka..Maafin Ummi Sayaaang, ummi  salah, Ummi udah menyalahkan Kaka...Ummi akan hati-hati lagi knapa Kaka

Sabtu, 28 Januari 2012

Peranan Teknologi Dalam Dunia Pendidikan

TEKNOLOGI
Mungkin kata teknologi sudah tidak asing di telinga kita, ya benar teknologi adalah suatu perubahan pada perkembangan jaman dan akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, teknologi ada di setiap kehidupan kita dan takkan bisa lepas karena di jaman sekarang orang tanpa teknnologi akan di anggap katrok (istilah orang yang tidak memakai dan mengerti teknologi), mungkin dahulu teknologi hanya sekedar kebutuhan sekunder akan tetapi sekarang teknologi sudah menjadi kebutuhan primer tapi dengan adanya kemajuan teknologi bukan berarti kita akan lebih maju dan lebih menjadi orang modern karena teknologi tidak akan selalu membawa kemajuan tetapi kemunduran dan ini tergantung kita bagaimana menggunakan teknologi tersebut, contoh kecil saja orang yang selalu menggunakan internet untuk mencari segala hal yang dia tidak ketahui dia akan enggan untuk bertanya dengan orang sekitarnya dan lebih memilih internet karena banyak jawaban yang akan di temukan, hal ini akan menyebabkan orang tersebut tidak pernah berinteraksi secara langsung dengan manusia lainnya ini bisa menyebabkan rasa sosial, kepedulian, menghargai bahkan kasih sayang terhadap sesama akan hilang,selain itu teknologi juga menimbulkan kebobrokan moral jika penggunanya salah dalam memakai cntohnya saja di korea 12 murid SD memperkosa temannya secara beramai-ramai sungguh tragis, lalu bagaimana dengan teknologi bagi ilmu pengetahuan terutama bagi anak-anak sekolah dasar dan dunia pendidikan lainnya. Berikut akan saya ulas sedikit tentang teknologi dan dunia pendidikan

Teknologi Dengan Dunia Pendidikan

Perlukah teknologi bagi dunia pendidikan? Mungkin ini pertanyaan yang tersirat dalam pikiran kita, “perlu” mengapa??? karena jika pendidikan tanpa teknologi akan terasa hambar bagai sayur tanpa garam. Seperti

Jumat, 27 Januari 2012

PERMENDIKNAS No.19 Th. 2007

SALINAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR   19   TAHUN 2007 TANGGAL 23 MEI 2007

STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN
OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
A.    PERENCANAAN PROGRAM
1.    Visi Sekolah/Madrasah
a.    Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya.
b.    Visi sekolah/madrasah:
1)    dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
2)    mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
3)    dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;
4)     diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah;
5)    disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
6)    ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.
2.    Misi Sekolah/Madrasah
a.    Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan misi serta mengembangkannya.
b.    Misi sekolah/madrasah:

Rabu, 18 Januari 2012

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
  1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
  2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
  3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
  4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
  1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  2. Berpikir dan bertindak kreatif.
  3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
  4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
  1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
  2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Langkah-langkah:
  1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
  2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
  3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
  4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
  5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan:
  1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
  2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
  3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
  1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
  2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
  3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini

Cooperative Script

Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
  1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
  2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
  3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
  5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
  6. Kesimpulan guru.
  7. Penutup.
Kelebihan:
  • Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
  • Setiap siswa mendapat peran.
  • Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
  • Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
  • Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

Picture and Picture

Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Langkah-langkah:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan / rangkuman.

Kebaikan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.

Kekurangan:Memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif.

P I A G E T

PIAGET DAN TEORINYA
I. PENDAHULUAN
Teori kognitif dari Jean Piaget ini masih tetap diperbincangkan dan diacu dalam bidang pendidikan. Teori ini mulai banyak dibicarakan lagi kira-kira permulaan tahun 1960-an. Pengertian kognisi sebenarnya meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu. Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan semata, melainkan hasil interaksi diantara keduanya.
Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai empat aspek, yaitu 1) kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf; 2) pengalaman, yaitu hubungan timbal balik antara orgnisme dengan dunianya; 3) interaksi social, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan social, dan 4) ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau system mengatur dalam diri organisme agar dia selalu mempau mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
System yang mengatur dari dalam mempunyai dua factor, yaitu skema dan adaptasi. Skema berhubungan dengan pola tingkah laku yang teratur yang diperhatikan oleh organisma yang merupakan akumulasi dari tingkah laku yang sederhana hingga yang kompleks. Sedangkan adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan yang terdiri atas proses asimilasi dan akomodasi.
Piaget mengemukakan penahapan dalam perkembangan intelektual anak yang dibagi ke dalam empat periode, yaitu :
Periode sensori-motor ( 0 – 2,0 tahun )
Periode pra-operasional (2,0 – 7,0 tahun )
Periode operasional konkret ( 7,0 – 11,0 tahun )
Periode opersional formal ( 11,0 – dewasa )
Piaget memperoleh gelar Ph.D dalam biologi pada umur 21, ia kemudian tertarik pada psikologi dan mempelajari anak-anak abnormal di salah satu rumah sakit di Paris. Pada periode hidupnya, Piaget semakin tertarik pada logika anak dan metode berpikir yang berbeda-beda yang digunakan anak dalam menjawab peertanyaan pada usia yang berbeda pula. Selanutnya Piaget bekerja melakukan penelitian selama kurang lebih 40 tahun. Studinya dipusatkan pada persepsi anak dalam pemahamannya mengenai alam/benda, jumlah, waktu, perpindahan, ruang, dan geometri. Ia menganalisis operasi-operasi mental yang digunakan oleh anak, cara berpikir simbolis dan logika mereka.
II. PERMASALAHAN
Apa pokok-pokok pikiran teori perkembanggan kognitif menurut Piaget dan bagaimana implikasi teori Piaget dalam pendidikan ?
III. PEMBAHASAN
A. Pokok-pokok pikiran Piaget mengenai teori kognitif dan perkembangannya
Tujuan teori Piaget adalah untuk menjelaskan mekanisme dan proses perkembangan intelektual sejak masa bayi dan kemudian masa kanak-kanak yang berkembang menjadi seorang individu yang dapat bernalar dan berpikir menggunakan hipotesis-hipotesis.

Jangan Paksakan Anak Belajar Membaca Bila Belum Siap

Kemampuan membaca memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena membaca merupakan bekal bagi keberhasilan individu di sekolah dan kehidupan selanjutnya kelak di masyarakat. Allah SWT menunjukkan peran penting membaca dalam Al-Qur'an surat Al-‘Alaq ayat 1-5 :
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Kemampuan membaca ternyata tidak muncul begitu saja pada diri seseorang, tetapi harus mengikuti suatu proses yang panjang. Perkembangan membaca digambarkan sebagai berikut:
a. Pada  usia 4-5 tahun anak dilatih untuk memiliki kesiapan belajar membaca.
b. Di usia 5-6 tahun anak mulai menyadari bunyi-bunyi huruf dan belajar mengenali sebagian besar huruf dari alfabet. Selain itu, anak usia ini mampu mengingat cara membaca satu kata hanya dari huruf awal dan akhirnya saja.

Selasa, 17 Januari 2012

POS UN SD/MI Tahun Pelajaran 2011/2012

POS UN SD/MI Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam file pdf silahkan klik link dibawah
Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional /POS UN SD/MI Tahun Pelajaran 2011/2012 memuat pedoman terkait hal-hal berikut :
  1. Persyaratan Peserta Ujian Nasional (UN)
  2. Pendaftaran Peserta UN
  3. Penyelenggara UN Tingkat Pusat
  4. Penyelenggara UN Tingkat Provinsi
  5. Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota
  6. Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah
  7. Penyusunan Kisi-Kisi Soal
  8. Penyiapan Bahan UN
  9. Penggandaan Bahan UN
  10. Jadwal UN
  11. Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan
  12. Ruang Ujian Nasional
  13. Pengawas Ruang UN
  14. Tata Tertib Pengawas Ruang UN
  15. Tata Tertib Peserta UN
  16. Pengumpulan Hasil UN.
  17. Pengolahan Hasil UN
  18. Kelulusan Dari Satuan Pendidikan
  19. Kelulusan Ujian Nasional
  20. Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan
  21. Biaya Penyelenggaraan
  22. Sanksi
Selengkapnya silahkan dowenload disini